Jakarta, Juli 2015
Semester pertama.
Hujan deras turun membasahi, sekolah pagi ini, embun pun mulai bermunculan di kaca jendela.
Hawa dingin dan tenang mulai masuk menusuk, tiap ruang kelas.
Kinan sedang duduk di pojok, bangku baris ke tiga, ia sedang sedikit bernostalgia saat ia mengingat pertama kali masuk sma.
• Kelas satu sma/smk kau akan, mencoba agar dirimu di kenal, di akui, walau sedikit malu-malu.
• Kelas dua sma/smk, kau akan bergabung dengan genk atau berteman, seakan-akan mereka segalanya, apapun itu atas nama genkz dan pertemanan.
• Kelas tiga sma/smk, kau tidak butuh itu semua, karena yang kau butuhkan hanyalah, bagaimana caranya agar bisa menahan waktu, agar ia bisa berjalan lebih lambat.
Jam istirahat pun berbunyi, semua siswa-siswi keluar dengan sweteer hangat nya, kinan pergi berkumpul dengan teman-teman nya. Tak ada lagi the genius, the lostboy atau genk-genk lain, yang ada sekarang hanya, pertemanan.
“Woy udah makan belum lu,”
sahut bara kepada kinan, dengan membawa nasi yang baru di pesan, “Udah tadi bareng boris,”
Jawab nya, dengan sedikit merubah posisi duduk nya.
“Eh bar, lu setuju gak kalo kita bikin dokumentasi, film sekolah!”
kata kinan dengan gemas
“Hah film ? “ jawab bara
“ iyah film, dokumentasi, jadi nanti kita rekam kegiaatan kita semua, tanpa sensor”
“wieee setuju gua tuh.”
Jawab bara dengan cepat sampai-sampai ia melepaskan, sendok makan nya.
Selepas pulang sekolah, hujan sudah reda, menyisahkan genangan kecil dan besar di jalan. Pulang sekolah bara dan kinan, asik membicarakan projek film dokumentasi nya, di rumah kinan. Mereka mulai membicarakan nya dari mulai alat, kapan mulai merekam, apa saja yang akan mereka rekam nanti, dan masih banyak lagi.
Malam ini kinan, bara, ramon, dan rama pergi ke taman soerapati tempat nya. Mereka berdiskusi untuk, perojek dokumentasi sekolah, kinan, mulai menjelaskan tujuan dari rencana nya, ia meminta agar setiap kelas mengumpulkan vidio, lalu di kumpulkan jadi satu dan akan di edit ulang,
Dan mereka semua setuju untuk perojek ini,
Pagi datang dengan sedikit gerimis kecil, kinan dan bara berdiri di dekat gerbang sekolah, sejak pagi mereka mulai merekam semua siswa-siswi yang baru datang dan masuk lalu mencium tangan, kepala sekolah, mereka yang berdiri sedikit tegak dengan wajah ramah, dan batu cincin di tangan kanan nya.
“Udah ayo udah cukup men,”
kata kinan sambil menghentikan rekaman nya
“Ok yaudah ayo, cabut mau bel masuk juga”
balas bara mereka berdua pun masuk menuju kelasnya,
Info dokumentasi sekolah ini, sudah menyebar ke telinga sekolah jadi tak heran jika semua siswa-siwi agak sedikit kepo. Atau ingin tahu,
Jam pelajaran terus bergulir sampai waktu istirahat pun tiba, kinan berdiri di depan kelas nya dari lantai dua, dia melihat lembayung,
(cinta pertama nya di sma) yang sedang asik bermain gadgetnya di bawah, dia sedang duduk di batas tanaman. senyum-senyum sendiri ketawa geli, seakan-akan entah sosmed atau orang di dalam gadget itu, mampu mengambil alih dunianya. Kabar angin dia sudah putus cinta dengan mike, kini dia sendiri (single)
Bagaikan melayang-layang di langit, dengan warna orange nya yang sangat indah, dan sinar nya yang teramat cerah, namun sangat sakit. Jika di pandang, namun dia terus mencari seseorang yang, mampu bersedia bersanding di sebelahnya.
Bara dan boris berkeliling, untuk merekam vidio, dari lorong kelas, perpustakan, wc, kantin, mushola, dan ruang guru.
“Gimana dapet gak”
tanya bara
“dapet cuman gua di suruh, push up” jawab boris dengan raut wajah yang Bt.
“emang kenapa?”
“pas gua ngerekam di ruang, guru ada guru olah raga,”
“Hehehe daaah gak papah, semua emang butuh pengorbanan. ayo cabut”
Kata bara tangan nya langsung, merangkul boris mereka berdua pun pergi meninggalkan ruang guru,
“Bengong aja nan? Yang lain mana?” tanya kayisha, teman perempuan di kelas kinan. Mata nya indah, bulat bagaikan pelanet pluto, dan tak luput dengan hijab nya.
“Lagi pada ngerekam, sih tadi kata nya,”
jawab kinan
“Ouh, lu gak ikut?”
“enggalah, biarin mereka aja dulu,” kata kinan membalikan, posisi tubuh nya ke arah ruang kelas, “Bosen yah, ama mereka mulu, ampe gak keras udah mau lulus” kata kayisha dengan senyum tipis dari bibir nya,
“Dikit... Bangun pagi sekolah, bangun pagi sekolah gitu terus, ampe sekarang”
jawab kinan
“iyah sih” kata kayisha ia pun membalikan posisi tubuh nya,
“Tapi kadang hal-hal yang, ngebosenin itu yang sangat, mudah untuk di ingat.”
Kata kinan, wajah mereka saling melihat satu sama lain dan tersenyum.... Manis
• Terkadang hal-hal yang membosankan lah, yang justru sangat mudah untuk di ingat.
Hari, bulan, semakin terus bergulir tanpa bisa di paksa berhenti. Sementara entah kenapa perasaan, kami semakin tertinggal pada tempat ini. (Sekolah)
Beberpa vidio mulai terkumpul banyak ada yang, lagi pacaran, makan bersama, curhat, bahagia, lara dan duka jadi satu.
“Ok ini vidio udah kekumpul semua, tinggal bara nanti yang edit”
Kata kinan
“iyah, tapi nanti gua juga, tetep butuh bantuan kalian, buat tema nya”
Jawab bara
“Ok deh, nanti kita pasti bantu kok” jawab kinan dengan mantap, semua anak kelas tiga yang ada di kantin, menganggukan kepalanya dan setuju,
Bel istirahat pun berakhir, semua siswa-siswi bergegas masuk ke kelasnya, di kelas nya kinan hari ini ada pelajaran ekonomi, selesai menerangkan tentang saldo pengeluaran dan pemasukan, guru kembali duduk di bangku nya, dia sedang asik mencari soal, yang akan di bahas nya lagi. Sementara itu
Hiel, teman cowok kinan yang satu ini datang, menemui kinan ia duduk di bangku nya bara, bara yang sedang pindah tempat duduk, di paling depan, untuk mencatat pelajaran kesukaan nya.
“Hey men” sahut hiel ia mengajak tos kinan, yang sedang duduk di pojok, Hiel ini adalah satu mahluk yang sangat unik dari tuhan, warna kulit nya yang eksotis, dan badan nya yang agak gemuk,
dia mampu membuat kelas menjadi penuh tawa, dan canda dengan kekonyolan nya, kalo tanpa dia kelas ini serasa mati suri,
Hanya dia yang mampu membuat teman-teman nya, tertawa lepas, terutama saat setahun lalu dia makan bareng dengan kinan, namun saat dia ingin makan tiba-tiba cairan hijau kental, yang melekat keluar dari hidung nya ( ingus ) dan kemudian, dia tarik lagi, kau tahu lah gimana eksperesi kinan dan teman-teman pada saat itu. Namun itu adalah cerita yang tak akan terlupakan.
“Woy bor, gua lagi galau nih” kata hiel dengan sedikit curhat,
“Galau kenapa ?”
kata kinan
“Bokin gua marah-marah mulu” jawab hiel raut wajah nya berubah, entah seperti apa
“kok marah-marah mulu kaya emak tiri aja?”
“anjriit lu, iyah gara-gara dia telpon gak gua angkat, gua tidur men”
kata hiel sambil nyengir,
“yah lu jelasin lah, pelan-pelan aja, pasang muka lu yang ganteng itu”
Kata kinan sambil menyolek dagu hiel
“iyah-iyah lu tapi ngeledek gua lu, kambing lu nan, gua cabut ah”
Jawab hiel, dia pun berdiri pergi keluar dari tempat duduk nya, entah kemana.
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi, semua siswa-siswi pun bergegas untuk pulang mengistirahatkan mimpi-mimpi.
Jakarta, april 2016
Ujian nasional.
Hari ini hari minggu, sebelum menghadapi ujian nasional esok senin, kinan pergi ke salah satu toko buku di jakarta.
Ia sedang asik melihat-lihat, baca, ibarat surga buat dia bisa membaca, buku yang ia suka. Namun saat ia asik memilih buku apa yang akan dia beli, dia seperti melihat bara yang sedang bersama perempuan yang tak asing,
Ia mengikuti bara dan perempuan itu, dari rak buku ke rak buku lainnya namun, saat kinan memperhatikan nya lagi, ternyata perempuan itu adalah lembayung.
(Cinta pertama nya di sma)
Kinan tersenyum tipis, dan kembali pulang dengan buku pilihan nya.
Memang agak aneh dan sedikit canggung, saat seseorang yang pernah kau cintai ternyata sudah di cintai, kembali dengan sahabat mu sendiri.
Malam pun datang, kamar kinan tidak di penuhi dengan rumus kisi-kisi mata pelajaran, UN, melainkan di penuhi dengan bait-bait syair seorang pujangga dari bukunya yang ia beli tadi.
Kinan terkapar di atas kasur melihat langit-langit kamarnya, yang masih tak percaya, pada dunia asmaranya,
Pagi pun datang menggusur malam, semua siswa-siswi kelas tiga bersiap untuk Ujian nasional,
Pertama nya dengan computer, 27 paket, mereka ibarat kelinci percobaan yang memakai topi dan dasi. Semua berjalan lancar walau terkadang ada beberapa, computer yang ngadat seperti otak mereka.
Ujian nasional pertama pun selesai, kinan dan teman-teman nya nongkrong dulu di warung andelan nya, mereka sedikit berbicara tentang bocoran atau apalah omong kosong,
Trik murahan yang selalu di adakan saat ujian nasional tiba, namun kinan lebih baik memilih untuk tidak memakai, karena dia yakin dengan isi otak nya,
Bara pun datang dengan sepeda motor nya, dia melihat ke arah kinan yang sedang duduk sambil makan ciki murahan, wajah nya sedikit canggung tak enak, tak seperti biasa.
“Boris ayo balik, mau cepat pulang gua, ngantuk”
kata kinan ia bergegas langsung menaiki motor nya boris,
“yaudah ayo gua duluan lah, kinan minta balik”
jawab boris ia berdiri dari bangku warung.
“Gua duluan yah, hati-hati lu semua” kata kinan
“iyah nan lu juga”
Jawab teman-temannya. Bara sedikit tersinggung atas kelakuan kinan tadi, namun dia hanya terdiam di atas motor dan di gigiti oleh perasaan Tak enak.
“Dokumentasi film sekolah kita gimana nan?”
kata boris sambil menancap gas motor nya,
“Tau lu tanya aja sama bara,”
Jawab kinan
“yah kan, lu brother nya”
Kata boris lagi, namun kinan hanya diam, dia melihat wajah boris dari kaca sepion,
“Gua jadi gak sabar, bua liat dokumentasi tuh, nanti, pasti banyak banget kenangan nya, yah kan nan” “iyah-iyah” jawab kinan.
Hari terus bergulir, ujian nasional pun berakhir, dan semenjak itu kinan dan teman-teman nya hilang komunikasi, projek film mereka menggantung tak jelas, hingga suatu malam kinan duduk di atas kasur, ia melihat gallery Hp, nya ia melihat lintas foto linimasa masa-masa sekolah,
Dia tersenyum, berat rasa nya jika harus pergi tanpa meninggalkan apa-apa, lalu pintu kamar kinan terbuka, ada tamu tak di undang.
Bara, dia langsung masuk dan duduk di atas kasur, kinan menunggu dia bicara lebih dulu.
"Sorry yah men,”
kata bara sambil menepuk dengkul kinan.
“ Sorry kenapa?”
Jawab kinan dengan senyum pura-pura gak tahu.
“Gua udah ngambil lembayung dari lu,”
“Gak papah lah men, lupaiin aja” kata kinan, ia langsung merubah posisi duduk nya, bara pun tersenyum lega, walaupun sangat berat untuk kinan.
“Lu dateng cuman mau, bilang itu doang ?”
kata kinan tangan nya mengambil sebotol minuman, dari meja belajar nya.
“Engga Cuma itu sih,”
“terus ?”
“film dokumentasi sekolah harus kita, selesaiin malam ini, di sini” jawab bara, tangan nya menujuk ke bawah.
Mereka pun, mulai bekerja beberapa teman kinan mulai berdatangan, seperti boris, rama dan ramon pun ikut, membantu, mereka berdiskusi dari memilih lagu soundtrack, dan lain-lain. Sampai kamar kinan pun porak poranda,
Ke esokan hari nya semua kenangan, tentang cinta, persahabatan dan cita-cita jadi satu dalam film, dokumentasi mereka yang bisa kita lihat di bawah ini.
Hhtps://youtu.be/-DCB8brqbjk
Catatan Akhir Sekolah SMA N 114 Jakarta 2016
Selesai.