Sabtu, 15 Juli 2017

Aku kamu dan dia.

Aku kamu dan dia.

Sebelumnya aku ingin mengucapakan terima kasih, kepada kamu.

Terimakasih telah mengajarkan aku apa itu cinta dan luka, yang sesungguhnya.

Jakarta, 2017

Tertanda seseorang yang kau sakiti dengan sengaja
  
Jakarta, 2015

Pertemuan pertama.
Namanya senja gadis berambut panjang bergelombang, dengan lesung pipit dua yang manis itu mampu merobohkan dunia ku.

dunia ku yang hanya berisi dengan rutinitas sebagai pelajar kelas dua sma, yang di isi dengan hal yang terpenting bahkan tidak penting ini berubah seketika  saat aku mengenalnya

Aku mengenal senja melalui sosial media yaitu facebook aku harus berterima kasih banyak kepada, mark zuckerberg dan orang-orang yang berkerja di sana.
Perkenalan ku dengan senja semakin dekat, walaupun wajah ini belum pernah saling menatap.

Aku mulai tau banyak hal apa saja yang di sukai oleh senja, dia suka warna biru langit, dia suka silat, dia sayang keluarga dan adik lelakinya, dia juga sangat menyukai sekali doraemon bagi dia doraemon wajib ada di dunia dari pada derama korea.

Dan kebiasaan buruk dia adalah, tidak mempunyai selera makan yang bagus, sampai-sampai dia selalu di bilang lampu taman, oleh teman-temannya tidak terlalu tinggi dan kecil. Tapi bagiku dialah segalanya.

Hampir tiap malam aku rela duduk di pinggir colokan, demi menunggu balasan pesan, dari senja yang hanya membalas pesanku sejam sekali atau tidak sama sekali, kadang aku juga mengirim pesannya  dua kali.

Senja memang sibuk, tapi buatku tak apa dan bukan masalah. karena dia sedang berlatih keras agar bisa menang di komputisi silatnya, kadang dia bercerita kalau dia mulai capek dan lelah,  dan di situlah tugasku.

Pertemuan kedua.

Jika ada yang lebih indah dari masala lalu, tolong tampar pipiku.

Ucapan selamat pagi dari senja adalah bahan bakar utama, untuk memulai awal hariku namun sayangnya tak ada. Setelah berkenalan cukup lama di sosial media, akhirnya aku memberani kan diri untuk berjumpa

“Malem ini kita ketemuan bisa ?” jawabku “Bisa kok, tapi kenapa kamu mau ketemu ?”
jawabnya “Gak papah aku ingin kasih sesuatu ke kamu, tenang ini bukan kencan kok”
jawabku biasa saja, padahal sedang loncat-loncat di atas kasur.

Malam itu aku menemui senja, kantor pos dan masjid menjadi saksi bisu tempatku menunggu. Tak lama senja datang dia berjalan di depan bola mataku, memakai swetter abu-abu  dengan list warna biru muda, waktu itu terasa.

S    l  o   o  o  m  o  t  i  o  n...

Angin angin genit pun  berebut untuk membelai rambut, dan menyentuh kulit putihnya yang lembut, Ahhh sial andai saja aku jadi angin genit itu.

Percakapan demi percakapan pun berlalu, tak luput ku berikan bingkisan untuknya, senyum sumeringah terlihat dari pipinya yang memerah,

“Makasih loh buat boneka doraemon nya” jawabnya.
Sehabis pertemuan itu hubungan aku dan senja sudah menjadi 70%.

Namun sayangnya  waktu itu aku percaya pada kata-kata “Aku bahagia asalkan kamu bahagia”
Namanya Ray, dia sahabat kecilku aku akan membelanya jika sesuatu terjadi padanya. Sebelumnya ray dan senja pernah berpacaran saling mencintai satu sama lain namun,

Sifat kurang puas kutukan pada setiap manusia itu, datang menghasut ray hingga akhirnya hubungan mereka harus berakhir, menurut ray senja terlalu kurus dan blablabla...

Kali ini ray sudah punya pacar baru, namun hubunganya  sedang rumit, hingga akhir tanpa sengaja dia menanyakan sang senja pada ku, sedikit bercerita masa lalu dan berharap bisa mendapatkan senjanya kembali.

Di satu sisi aku juga tahu kalo senja masih mencintai masa lalunya. Hingga akhirnya aku ingin melihat senjaku bahagia, senja bersinar cerah, dengar warna jingga, namun aku lupa jika senja hilang gelap pun datang. Aku berikan semua kontak sosmed senja kepada ray, pada akhirnya semua berjalan, entah seperti rencana atau tidak.

Senja kini benar-benar sibuk menikmati masa lalu, hingga puluhan pesan dari ku kini harus menunggu.

Ru pemberitahuan bbm ku kini, berubah menjadi seperti pesan dari neraka yang sengaja di kirim untuk ku, foto profil senja dan ray saling bertukar satu sama lain, layaknya sang kekasih, sedangkan aku kini nelangsa di tinggalkan oleh senja ku, sendiri.

Namun setelah dua minggu berlalu foto profil mereka berdua kembali seperti biasa, aku sudah duga kalo senja hanya untuk perantara semata ray, yang sedang rumit masalah asmara dengan pacarnya, Hahahaha makan tuh masalalu kata ku dalam hati, Puas.

Namun tetap saja aku tak akan rela melihat mata mu tergenang.
Hubungan ku dan senja kini menjadi baik-baik saja bahkan dia jadi suka menanyakan “Kamu sudah makan belum ?” “lagi apa ?” tentu saja itu sudah membuat ku sedikit bahagia,

                       🍃

Hari melesat bagai peluru aku pamit pada senja, atas kepergian pertama ku untuk menjajaki kaki di puncak gunung, gede parorango.

“Hati-hati jaga keselamatan mu” pesan dari senja yang selalu ku baca berulang-ulang selama perjalanan, setelah tiba di jalur pendakian aku merasakan betapa bedanya irama desa dan kota.

Tegur sapa ramah tama begitu mudahnya di temukan, hingga suatu malam aku dan teman-teman harus beritirahat dan mengecamp di surya kencana, sebelum melanjutkan ke puncak gunung gede yang masih terlihat gagah dari sini.

Angin malam kabut mulai masuk menusuk tenda hingga dia berembun, tentu saja dingin pun juga mulai mengenai kulit tubuh ku, malam itu yang aku pikirkan hanyalah rumah, dan senyum manisnya.

Pukul 06:47 WIB, sayang aku tak dapat berjumpa dengan sunrise, namun pemandangan bunga eldwaise itu sudah cukup. Bunga abadi
Dan tak luput ku tulis namamu di tangan ku,

Ku foto di sebelah bunga itu, dia sedang mekar namun basah. berharap rasa cinta kita abadi seperti bunga ini.
Setelah kepergian ku, aku ingin segera pulang dan bercerita banyak kepada mu,

Betapa indah dan hebatnya  alamraya, namun semua tak sesuai rencana hingga.

Saat aku di kereta menuju arah pulang ku lihat handphone ku ternyata lagi-lagi hidup penuh dengan kejutan. Ternyata kau sudah punya pacar baru, dan tak ingin di gangngu. Aku hanya bisa mengehela nafas dan berharap kereta yang membawa raga ku ini tak akan pernah kembali.

Pertemuan ketiga


Aku percaya mencintai seseorang dengan ke utuhan jiwa, dan dirinya adalah satu-satunya cara mencintainya.

Sekali lagi jarak mencoba peruntungan nya, kulihat kamu dan dia sudah bahagia, layak nya sepasang tunangan yang hampir menikah, kini hari-hari ku merasa biasa saja namun jauh di lubuk hati ku seperti wadah usai pertempuran hebat.

Hari ini hari ulang tahun mu dan aku sudah pernah berjanji akan memberikan hadiah yang selalu kamu inginkan, yah apalagi kalo bukan boneka doraemon raksasa yang menurut mu bisa kamu peluk, dan kamu jadikan bantal hingga kamu tertidur pulas.

Ku kirim itu sebagai kado perpisahan kita, tenang saja itu bukan bom yang akan meghancurkan mu, hanya saja di dalamnya terdapat ribuan jeritan,tangisan,kekecawan ku kepada mu, yang mungkin akan kau dengar suatu saat nanti.

Dan suatu saat nanti aku harap luka yang kau buat ini akan menyapa mu, saat dia sudah menjadi kupu-kupu.

Jakarta, 2017 juni.

Ku kira semesta sudah tidak sudi untuk mepertemukan kita.

Kemana kesatria kuda putih mu ?
Aku kira dia yang akan selalu menemani mu,

“Dia sudah tidak bersama ku” jawab mu dengan datar.

Namun maff aku sudah berkomitmen kepada otak ku bahwa kembali padamu hanya akan membuat ku terluka. Kenapa tidak berkomitmen dengan hati ? Karena dia sudah lama mati.

Hari-hari berganti  bersapa, bertemu dengan orang baru berharap bisa mengobati.

Namun kali ini kedatangan mu dengan kekasih barumu sungguh, mengejutkan kan ku. Dia adalah sahabat kecilku, dia adalah orang yang akan selalu ku dukung walau dunia memusuhinya.

Tak kusangka kalian bisa bersama kembali, dan tak kusangka aku bisa melihat sesimpul senyum manismu, untuk sekali lagi.

Dan aku harap tak ada lagi semesta yang iseng, yang mempertemukan kita nanti.

Karena terkadang kita perlu berkorban dan berbohong untuk kebahagian orang lain. Tanpa memikirkan perasaan kita sendiri, tetapi tanpa kita sadari kebohongan itu seperti dua anak panah.

Yang di lepaskan bersamaan dalam satu busur, tidak hanya melukai perasaan kita tetapi kedua belah pihak.

Semoga selalu bahagia senjaku yang telah hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar