Kamis, 15 Desember 2016

Perpisahan pertama (Bagian 8)

Kenikmatan ke 8

Perpisahan pertama.

Jakarta, 20 desember 2012.

Pertemuan adalah gerbang menuju perpisahan yang hanya meninggalkan kenangan.

Seperti pensil dan penghapus kinan dan rila semakin dekat tapi tetap berjarak.

“Foto nya keren” kata kinan dengan jujur
“Makasih” jawab rila dengan penuh senyum,

Mereka berdua sedang duduk bersama menunggu perpustakan sekolah buka,

“Tuh dia la udah dateng petugas nya ayo!” kata kinan sambil membawa buku nya rila
“Oh iyah...itu buku gua di bawaiin emang gak berat nan?”  “Engga ko enteng” kata kinan sambil mengangkat ke dua paket buku.

Tentu saja tidak berat namun hanya rindu ini yang sangat berat, kau tak akan kuat biar aku saja, ujar kinan dalam hati nya.

“makasih yah nan udah mau nemenin gua balikin buku hari ini” kata rila “yaelah santai aja kali” “iyah deh. Eh iyah kan kita udah free nih nan tinggal nunggu ijazah doang. Gimana kalo kita mampir ke taman dulu yuk” “taman?” “iyah taman?”
“Eeemm ok deh”

Meraka berdua pun pergi ke taman duduk di atas bangku sambil memakan eskrim, dan saling bertatapan bertukar tawa dan cerita.

“Lu manis juga la kalo ketawa” kata kinan sambil memakan es krim. “manis kalah gula” jawab rila dengan pipi yang agak memerah “iyah serius dih gak percaya” “udah gak usah ngerayu abisin dulu nih eskrim nya, biar gak mencair,...dih lu kok belepotan si nan makannya”

"Enak aja padahal dia yang belepotan tuh ampe ke sini-sini” kata kinan, tangan nya sambil mencolek pipi nya rila,

“dih kinan mah malah di tambahin ke pipi gua” kata rila dengan wajah cemberut, dan sedikit eskirm di pipi nya. “Eh yaudah nih kita
cepet-cepetan yah abisin eskrim nya berani gak?” “Ok berani”
Jawab rila menerima tantangan nya kinan.

“Ok aku hitung yah. 1...2...3...!”

Dengan cepat rila memakan eskrim nya sementara kinan melihat dan berkata kepada rila. “Idiiiiih Rakussss!”
kinan pun langsung pergi dengan lari kecil meninggalkan rila. Tak terasa malam pun tiba meninggal kan tawa dan cerita antara kinan dan rila.

“Makasih yah buat hari ini ”
Kata rila, kinan hanya tersenyum tapi tidak tahu hati nya, mungkin tertawa bahagia karena sudah bisa bersama-sama.

Malam ini adalah malam dimana kinan menundukan kepalanya. untuk melihat ponsel nya dan terus smsan dengan rila, saling bercerita tentang film twilght. Kisah antara vampir yang jatuh cinta dengan manusia biasa.

Pagi pun tiba seperti biasa pagi tak pernah romantis pagi selalu dingin,bising,tidak hangat dan juga sendu tapi percayalah pagi selalu membawa kita ke cahaya entah itu mimpi.harapan.cita-cita atau cinta

Siang ini kinan dan idrus sudah tiba di sekolah, mencari info kapan pengambilan ijazah.

“Udah jam dua nih” kata kinan memberi kode kalo dia ingin pulang “yaudah ayo balik aja yang penting kita udah tau dua hari lagi ngambil ijazah yah kan!?” jawab idrus
“iyah” seketika idrus dan kinan sampai di luar gerbang sekolah
tiba-tiba rila datang dengan
tergesa-gesa.
“kinan idrus” kata rila
“kenapa lu la? Kata idrus
“gua mau ngambil kotak pensil gua ketinggalan di kelas”
“yaudah ambil dulu sana nih ama kinan”
jawab idrus sambil menunjuk ke arah kinan
“ayo nan” kata rila sambil menganggukan kepala nya
“kok gua? “ jawab kinan dengan heran.
“udah sono” kata idrus sambil lari dan meninggalkan mereka berdua.

Kinan dan rila masuk ke kelas dan langsung mengambil kotak pensil yang ke tinggalan.

“Ini dia kotak nya” kata rila dengan wajah gembira “Yaudah yuk langsung cabut aja udah sore juga” kata kinan “yaudah ayo”

Mereka berdua pun pergi meninggalkan kelas sambil berbincang-bincang. Ibarat putri yang tidak peka atau kesatria yang takut untuk menyatakan cinta.

“Lu mau langsung balik la?” “kenapa emang?” “enggak papah sih cuman gua mau ke kedai kopi. Mau ikut?” “boleh juga”

Kedua nya pun pergi ke kedai coffe sesampai disana mereka langsung duduk di meja dekat jendela, dan langsung memesan kopi. Kinan dengan kopi robusta dan rila dengan capucino late art nya,

"Kok kopi hitam? Emang gak pahit?” kata rila yang memulai pembicaran kinan pun tersenyum dan menjawab.

"Kopi ini memang pahit bagi mereka yang tidak bisa menikmatinya, sama kaya hidup bakalan pahit bagi mereka yang gak bisa menikmatinya,”

Rila pun tersrnyum “bisa aja berati setiap kopi ada filosofi nya yah kalo capucinno gimana?”  “iyah lah, capucinno itu kopi yang sombong dia indah, cantik bau nya menghipnotis ke semua orang. Sama kaya kamu” “Hah aku?” “ah engga itu pesanan kue nya udah dateng.”
kinan yang terlalu jujur mencoba mengalihkan pembicaraan, dan kedua nya pun saling tertawa Menyembunyikan rasa cinta.

•Andai saja kamu tau aku mencintai mu seperti aku mencintai secangkir kopi ku, bukan karena rasa, tapi karena perasaan menikmatinya.

Setelah meminum kopi kinan mengajak rila untuk pergi ke gedung kota tentu saja untuk menikmati sang senja. Dari tempat yang lumayan cukup tinggi di jakarta,
kedua nya saling melihat senja bersama mata meraka penuh dengan warna-warni jingga.
Sesekali kinan melihat rila yang masih asik melihat senja menikmati matahari terbenam secara perlahan, dan habis tenggelam.

“Aku mencintai mu seperti aku mencintai senja hingga akhir nya, aku kau tinggal kan, dalam gelap sehabis warna-warni indah mu.” Kata kinan dalam hati nya.

“Indah banget yah tadi” kata rila “iyah indah banget"
"lu suka kesini yah nan?” “yah jarang-jarang aja si."
“Ouuuh” kata rila sambil tersenyum “eeemm balik yuk udah gelap”
“ayo kapan-kapan ajak gua kesini lagi yah” “iyah”

Mereka berdua pun pergi bersama lampu-lampu kota yang menyinari.

Pagi ini cuaca cukup mendung semesta masih menahan sang rintik kenangan.
pukul 10:08 wib bagi kinan  terasa panas, lebih panas dari lava gunung berapi yang tepat mengguyur hati kinan.

“sayang kamu pulang duluan aja.” Kata raka pacar nya rila “emang kenapa?” kata rila dengan penuh tanya “aku harus lanjut eskul takewondo dulu kan ini udah terakhir. Ga papah kan?”
“Oh iyah deh”  raka pun pergi sambil mengusap rambut nya rila, kinan pun yang melihat nya dari sudut lapangan sekolah hanya bisa diam dan geram.
Kinan pun langsung ingin pulang karena sudah letih sehabis latihan futsal tadi. Tetapi rila melihat dan langsung memanggil  nya.

“Kinan !?” kata rila dengan wajah manis nya, kinan menengok dan melihat nya berharap ini adalah pemandangan yang selalu ada setiap bangun tidur.
Rila datang dengan senyum dan rambut yang terurai

L     a    m    b    a    t  t  t ...

“Eh bengong” kata rila “Oh iyah ada apa?” “pulang bareng yuk” “Ok deh” jawab kinan mereka berdua pergi meninggalkan sekolah.
Dan sedikit mampir untuk membeli eskrim di taman.

“lu mau rasa apa nan?” tanya rila

“aku ingin rasa cinta mu yah hanya cinta mu saja, tanpa harus kamu bagi-bagi.” kata kinan dalam hatinya.

“Eeeeemm coklat aja” “Ok coklat sama vanila nya yah bang dua” mereka berdua pun memakan eskrim perlahan demi perlahan, menikmati rasa yang manis hingga akhir nya habis.

“ayo balik nan udah siang banget awan nya juga udah mendung” “yaudah ayo nanti keburu hujan”

mereka berdua pun pergi. meninggalkan taman dan kedai eskrim.
Kurang lebih 17 menit mereka berjalan awan mendung itu menurun kan rintik kenangan. hujan mengguyuri jalan. Rila dan kinan berteduh di sebelah toko buku. Kinan senang karena  hujan telah mengizin nya untuk bisa menikmati ke indahan pujaan hatinya.

“wajah diam mu dan bibir yang kau gigit. membuat ku terus hanya bisa mendamba mu, terimakasih kau telah mengizinkan aku melihat mata coklat mu. Untuk harini. Kata kinan dalam hatinya lagi.

• Taukah kah kau rasa nya mencintai namun tak berani mengungkapkan? Yah ibarat kau tenggelam namun kau tetap hidup.

Pagi 29 desember 2016. Hari ini ijazah sudah bisa di ambil.
jalan untuk melanjutkan mimpi sudah terbuka,
hanya menyisahkan kenangan cinta dan luka karena semua terjadi begitu saja.

pertemuan akhir nya menuntun kinan dan rila untuk sampai di gerbang perpisahan.

“pokok nya kita bakalan terus bareng-bareng.kalo ada apa-apa kita harus tetep ngabarin. Ok”
Kata idrus berbicara pada genk angkatan kelas tiga smp nya. Termaksud rila dan kinan yang mendengarkan.

Selesai pembicaran  antar kelas tiga (kelas sembilan smp) semua nya bubar dan kinan menyempatkan berpamitan pada rila pujaan hati nya.

“Hey “ kata kinan “iyah” jawab rila sambil senyum“kiraiin udah pulang” “belum nunggu raka dulu”
“Oh”
“iyah” jawab rila dengam senyum
“bakalan gak ketemu lagi dong kita” “hehehe iyah kangen banget pasti nan”
“Pasti la. Kira-kira kapan kita bisa ketemu lagi yah? “
“7 tahun lagi mungkin”
“eeeemm pasti lu bakalan berubah yah nanti”
“mungkin” kata rila dengan singkat “gua harap sih nanti lu masih suka eskirm rasa vanila, kopi capucinno dan senja”
“pasti lah nan kan lu yang ngasih tau itu semua”
“ah masa?”
“iyah diih kinan lupa pikun nih”

kedua nya pun saling tersenyum dan menatap untuk trakhir kali sebelum semua nya pergi.

“yaudah yah kinan duluan raka udah sms gua suruh ke depan parkiran”

“Hey sini jangan pergi dulu izin kan aku menatap mata coklat mu lagi, aku tidak ingin pulang dan membiarkan mu berkeliaran di linimasa,”
kata kinan dalam hati nya tadi.

“iyaah hati-hati yah.”
Rila pun pergi dan hanya menyisahkan wangi. Layak nya kepakan sayap kupu-kupu yang  hanya meninggalkan serbuk indah nya,
Kinan pun pergi tak langsung pulang. Dia duduk di gedung kota andalan nya sambil menikmati senja, hanya sendiri kali ini. Mengikhlaskan ke pergian pujaan hatinya.

kopi hanya menyisahkan pahit, eskrim hanya menyisakan tempat, senja hanya menyisahkan gelap. Dan cinta yang tak terungkap hanya menyisahkan penyesalan tanpa ujung.

Kali ini kinan belajar banyak, dari cinta yang tak terungkap tentang dari  Mencintai. sesuatu atau seseorang dengan keutuhan diri, adalah satu-satu nya cara mencintai nya dengan tepat.

Kali kau menikmati kisah cinta yang tak terungkap yang akan kau bawa mati pada akhirnya nanti.

Bersambung...